Di era digital saat ini, gadget telah menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan mahasiswa. Ponsel pintar dan laptop digunakan hampir dalam setiap aktivitas, mulai dari mencari referensi kuliah, mengerjakan tugas, hingga berkomunikasi dengan dosen dan teman sekelas. Kehadiran gadget seharusnya membantu proses belajar menjadi lebih mudah dan efisien. Namun, dalam praktiknya, penggunaan gadget yang berlebihan justru memunculkan persoalan baru, yaitu kecanduan gadget. Fenomena ini patut menjadi perhatian karena dapat memengaruhi perkembangan belajar mahasiswa secara signifikan.
Kecanduan gadget adalah kondisi ketika seseorang menggunakan perangkat digital secara berlebihan dan sulit mengontrol durasi pemakaiannya. Mahasiswa yang mengalami kecanduan gadget cenderung merasa gelisah ketika jauh dari ponsel, sering membuka media sosial tanpa tujuan yang jelas, dan menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar.
Mahasiswa merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap kecanduan gadget. Tuntutan akademik yang tinggi membuat mahasiswa harus selalu terhubung dengan internet. Di sisi lain, media sosial, game daring, dan berbagai aplikasi hiburan menjadi daya tarik tersendiri yang membuat mahasiswa mudah terdistraksi. Akibatnya, batas antara penggunaan gadget untuk belajar dan untuk hiburan sering kali menjadi kabur.
Kecanduan gadget dapat terjadi di berbagai tempat, seperti ruang kuliah, perpustakaan, kos, bahkan di rumah. Fenomena ini semakin meningkat di era digital, terutama sejak diterapkannya sistem pembelajaran daring dan hybrid. Mahasiswa menjadi semakin bergantung pada gadget dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam perspektif psikologi, proses belajar sangat bergantung pada konsentrasi, perhatian, dan motivasi. Penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengganggu fokus belajar karena mahasiswa mudah terdistraksi oleh notifikasi, pesan singkat, atau konten media sosial. Selain itu, kebiasaan multitasking saat menggunakan gadget membuat informasi yang diterima tidak diproses secara optimal oleh otak, sehingga dapat menurunkan daya ingat dan pemahaman terhadap materi perkuliahan.
Hal ini sejalan dengan pandangan Drs. Widiyatmo Ekoputro, M.A., yang menyatakan bahwa perhatian dan konsentrasi merupakan faktor psikologis utama dalam keberhasilan proses belajar. Ketika perhatian mahasiswa terus-menerus teralihkan oleh gadget, maka proses kognitif seperti memahami, mengingat, dan mengolah informasi tidak dapat berjalan secara maksimal. Dari sudut pandang ilmu psikologi, kondisi ini berkaitan dengan lemahnya kontrol diri dan manajemen perhatian, yang pada akhirnya berdampak pada motivasi belajar dan prestasi akademik mahasiswa.
Mahasiswa yang mengalami kecanduan gadget sering kali mengalami penurunan kualitas belajar. Waktu yang seharusnya digunakan untuk membaca atau mengerjakan tugas justru habis untuk bermain game atau melakukan scrolling media sosial. Kebiasaan menunda tugas pun semakin sering terjadi, yang pada akhirnya menimbulkan stres dan tekanan psikologis. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat berdampak pada prestasi akademik serta kesehatan mental mahasiswa, seperti kelelahan, kecemasan, dan gangguan pola tidur.
Selain berdampak pada prestasi akademik, kecanduan gadget juga memengaruhi kebiasaan belajar mahasiswa. Banyak mahasiswa terbiasa belajar sambil membuka media sosial atau menonton video singkat, sehingga proses belajar menjadi tidak maksimal. Dalam psikologi belajar, kondisi ini disebut sebagai distraksi, yaitu keadaan ketika perhatian seseorang mudah teralihkan oleh rangsangan lain. Jika kebiasaan ini terus berulang, mahasiswa akan kesulitan membangun fokus jangka panjang yang sangat dibutuhkan dalam memahami materi perkuliahan.
Gadget pada dasarnya bukanlah sesuatu yang buruk. Perangkat ini memiliki peran penting dalam mendukung proses pembelajaran mahasiswa di era modern. Namun, penggunaan gadget yang tidak terkontrol dapat berubah menjadi sumber masalah yang mengganggu perkembangan belajar dan kesehatan mental. Oleh karena itu, mahasiswa perlu memiliki kesadaran untuk mengatur waktu penggunaan gadget secara bijak. Dengan pengelolaan yang tepat, gadget dapat tetap menjadi teman belajar yang bermanfaat serta membantu mahasiswa menjaga keseimbangan antara kehidupan akademik dan kesehatan mental.
Nama: Eka Nurfita Wulandari
Nim: 1152500101
Mata kuliah: Pengantar Psikologi / C
Dosen pengampuh: Drs. Widiyatmo Ekoputro,M.A.
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya